MY SONGS

Kamis, 19 Juni 2014

GEMERLAP DUNIA MALAM


Ini catatan kami tentang ibu kota kita tercinta "JAKARTA" kota megapolitan yang penuh dengan warna kehidupan, yang ga pernah tidur, ga pernah terhenti dan ga akan pernah mati.. !! Banyak yang bilang kota Jakarta adalah Gerbang menuju Kesuksesan atau bahkan Kemaksiatan memang ada benernya sih kalau dipandang dari segi negatif kota Jakarta akan menjadi gerbang kemaksiatan dimana pagi berganti siang dan siang berganti malam maka geliat kehidupan kota Jakarta pun ikut terganti

  



Berikut pembahasan tentang Dunia malam...



Dunia Malam sebagai Gaya Hidup 

Dunia malam adalah aktifitas yang ada saat malam tiba. Hiburan malam, tempat hiburan, dan para penikmatnya adalah satu paket pengisi dunia malam. Malam hari adalah milik mereka yang mencari kesenangan duniawi. Waktunya untuk bersantai dan menikmati hidup. Misalnya saja bersuka ria di berbagai klab malam, kafe, diskotik, karaoke atau pusat hiburan lainnya.
Globalisasi dan perkembangan teknologi menyebabkan industry wisata dan hiburan malam berkembang pesat di Jakarta. Hal ini terbukti dengan banyaknya tempat-tempat hiburan yang ada di kota ini, Mulai dari cafe, club, diskotik dan tempat karouke. Tak dapat dipungkiri Jakarta tak pernah sepi dari kunjungan turis domestic dan mancanegara. Inilah yang membawa arus pembauran budaya Asing di kota ini, selain budaya orang-orang metropolitan yang telah terkontaminasi.
Bagi orang-orang yang telah terbawa arus budaya barat ini, dunia malam bukanlah suatu aktifitas yang tabu bagi mereka. Bahkan hal ini telah menjadi suatu konsumsi diri. Orang-orang ini disebut sebagai penikmat dunia malam. Dari dunia malam inilah muncul sebuah trend yang disebut dugem (dunia gemerlap).
Dugem adalah istilah gaul yang berasal dari singkatan Dunia Gemerlap. Istilah ini menjadi sangat terkenal di Indonesia seiring dengan kebutuhan para eksmud (eksekutif muda) untuk menyeimbangkan diri dari tumpukan emosi dan rutinitas pekerjaan seminggu di kantor.
 
Berdugem-ria dengan menikmati suasana diskotik, cafe, bar atau lounge yang menghadirkan musik dengan bit yang kuat, cepat dengan volume yang keras yang merangsang badan ikut ‘shake n movin’ (berdisko) dan bergoyang semalaman bisa membuat orang merasa rileks dan bisa  menghilangkan kepenatan di otak.        Hal inilah yang membuat para penikmatnya  tak dapat terlepas dari dugem dan menjadikannya sebagai gaya hidup mereka.
Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti. Ada yang mengatakan gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dikatakan dalam kegiatan, minat, dan pendapat (Opini) yang bersangkutan, sedangkan yang lain mengatakn gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana penggunaaan waktu (aktivitas), minat tentang pentingnya lingkungannya dan pendapat tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.
Dari dua pendapat di atas dapat di ambil pokok dari gaya hidup, yaitu (1) pola kehidupan (2) aktivitas, minat dan pendapat. Jadi dapat di simpulkan bahwa gaya hidup merupakan pola hidup seseorang bagaimana orang menggunakan uang, waktu dan minat serta pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.
Tidak lah mengherankan jika Dugem telah menjadi program rutin bagi penikmat dunia malam, maka mereka rela mengalokasikan dana khusus untuk hal yang mereka sebut ‘Memanjakan Diri Menghilangkan Penat’ itu. Hanya dengan modal Rp.100.000 – Rp.250.000 sudah dapat menikmati kehidupan layaknya orang barat. Clubber adalah sebutan bagi para penikmat hiburan malam ini.

Dunia Malam di Mata Anak Muda


Masa remaja yang berlangsung antara 12-22 tahun merupakan suatu periode dalam rentang kehidupan manusia. Dalam proses ini berlangsung perubahan biologis dan psikoogis yang dialami remaja itu sendiri. Pada masa remaja, seseorang akan beralih dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Maka dari itu, masa ini juga disebut sebagai masa pencarian jati diri. Dalam masa pencarian jati diri, remaja banyak sekali mengalami masalah-masalah. Tiap aspek dalam diri remaja menimbulkan suatu permasalahan baru bagi remaja.  
Dalam perkembangan jaman yang sangat pesat, kecanggihan teknologi berperan besar dalam pegetahuan remaja saat ini. Trend yang berkembang saat ini adalah remaja berbondong-bondong mengikuti gaya hidup kebarat-baratan, seperti banyak yang tergiyur iklan televisi, meniru gaya hidup selebriti yang glamour, dan lain-lain. Apa saja akan mereka lakukan agar disebut anak gaul (tidak dibilang ketinggalan jaman). 

Banyak remaja yang menilai bahwa untuk menjadi gaul harus kenal dengan dugem, minimal pernah mencoba. Kalau belum kenal dengan dugem maka dianggap gak gaul, cupu, dan jadul. Dengan kata lain, remaja mendapat kebanggaan jika mereka sudah merasa gaul.
Dugem atau dunia gemerlap merupakan istilah popular untuk menunjukkan gaya hidup orang di kota besar pada akhir pekan. Kegiatan dugem yang dikemas dengan suasana meriah dengan sorot lampu dan suara music yang keras menjadi daya tarik tersendiri bagi remaja yang menyebut dirinya sebagai remaja gaul. Dugem sering dilakukan di klab malam, kafe, atau diskotik. Rokok, narkoba dan minuman beralkohol sudah menjadi bagian dari dugem itu sendiri, bahkan dugem juga sudah bertalian erat dengan dengan seks bebas. Remaja sudah tentu akan mengeluarkan banyak uang ketika mereka pergi dugem , karena dugem membuat para pengikutnya hidup berfoya-foya, menyia-nyiakan waktu, dan membuat waktu tidur berkurang yang akan berakibat buruk pada kondisi psikis dan biologis remaja itu sendiri.
 
Pengaruh Dunia Malam terhadap Anak Muda

Dugem merupakan salah satu hiburan favorit yang cukup banyak peminatnya. Biasanya hiburan jenis ini diadakan di berbagai tempat hiburan malam sejenis bar atau diskotik yang terdapat di kota-kota besar seperti Jakarta pada waktu malam hari hingga menjelang pagi. Para clubbers menggemari hiburan tersebut dikarenakan banyak hal yang bisa mereka nikmati seperti sajian musik oleh DJ, penampilan dancer atau para musisi, hingga kenikmatan mengkonsumsi minuman beralkohol yang biasanya tersaji di tempat-tempat hiburan malam. Mereka yang berdatangan ke tempat tersebut berasal dari berbagai kalangan. Walaupun hiburan ini identik dengan biaya yang relatif mahal, namun para peminatnya bukan hanya berasal dari kalangan high class saja. Bahkan banyak juga para mahasiswa yang meminati hiburan ini sebagai pelepas rasa jenuh mereka walaupun mereka tahu bahwa kondisi keuangan mereka seringkali pas-pasan. Namun, karena mereka sudah merasa ketagihan dan sangat menikmati hiburan ini sebagai gaya hidup, maka cara apapun akan mereka lakukan.
Jakarta merupakan kota besar yang potensial di bidang pendidikan juga merupakan kota yang cukup menjanjikan bagi para clubbers. Karena di kota ini bukan hanya terdapat berbagai perguruan tinggi ternama saja melainkan juga terdapat berbagai tempat hiburan malam ternama yang cukup banyak peminatnya seperti Millenium, 1001, Caesar, Liquid, Terrace, dan lain – lain. Tak bisa dipungkiri bahwa tempat-tempat tersebut seringkali menjadi tujuan para mahasiswa untuk menghibur diri mereka di akhir pekan. Bahkan di hari-hari biasa banyak juga dari mereka yang mengunjungi tempat-tempat tersebut walaupun pada esok harinya mereka harus mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus.

Banyaknya mahasiswa di Jakarta yang menggemari gaya hidup dugem bukanlah suatu fenomena langka. Mengingat banyaknya juga tempat – tempat hiburan malam di Jakarta yang berusaha menarik pengunjung dengan sajian hiburan menarik dan juga seringkali diiklankan (dipromosikan) melalui billboard atau spanduk yang ada di sekitar jalan raya. Sedangkan dari kalangan mahasiswa sendiri, ada yang memilih hiburan tersebut hanya sebagai pelepas penat sejenak dan ada pula yang menjadikannya sebagai kebiasaan atau gaya hidup sehingga seringkali mengabaikan kegiatan akademik kampus sebagai prioritas utama. 
Perkenalan mahasiswa dengan gaya hidup dunia gemerlap dikarenakan oleh beberapa penyebab. Ada yang awalnya hanya penasaran ingin mencoba dan ada pula yang disebabkan oleh ajakan teman. Namun, ada juga dari mereka yang mengatakan bahwa mereka mengikuti gaya hidup dugem dikarenakan adanya gengsi dan ingin disebut “Gaul”. Sehingga gaya hidup seperti ini sudah bisa menjadi trend berharga di kalangan mereka. Bahkan menjadi semacam kebutuhan yang harus terlaksana sebagai media penghiburan diri.


Hal - Hal yang Mendorong Anak Muda Melakukan Dugem

Untuk mengetahui apa sebenarnya yang membuat anak muda melakukan dugem. Dari segi alasan, mereka melakukan dugem untuk sekedar refreshing, cuci mata, dan menghilangkan stress. Hal-hal yang mereka lakukan bervariasi, mulai dari Cuma melihat orang ajeb-ajeb, menonton penari striptease, hingga mabuk-mabukan. Sedangkan mereka biasanya pergi dugem karena ajakan temannya.
          
Secara umum ada beberapa alasan yang membuat anak muda pergi dugem : 

1.   Alasan Gengsi
2.   Ajakan Teman
3.   Kejenuhan dan Hiburan
4.   Stress karna banyak tugas
5.   Kurang mendapatkan perhatian
6.   Iman yang lemah
7.   Eksploitasi seksual
8.   Pemahaman agama yang kurang








Dampak Dunia Malam


Orang yang sudah terlanjur dengan kehidupan dampak dunia malam seakan hidup ini sudah terbalik, siang jadi malam dan malam jadi siang. Sungguh ironi memang, tapi itu merupakan jalan satu-satunya bagi mereka yang sudah masuk dalam kehidupan dunia malam. Tak jarang kebanyakan dunia malam membawa dampak negatif pula, penggunaan minum-minuman keras, penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya.



Jadi harus bener-bener mempunyai tameng yang kuat apabila kita bergelut di dunia malam agar terhindar dari pengaruh-pengaruh yang menjurus kearah negatif, contohnya saja artis / seleb kita bila suka akan kehidupan dunia malam juga banyak sebagai korban pengguna. Kehidupan artis yang bergelimang harta memang semakin menjadi pendorong kuat agar terjerumus ke arah itu, tak jarang juga artis yang sudah masuk ke jeruji besi akibat itu.



Jadi kesimpulannya, janganlah terlalu mudah terpengaruh bujukan-bujukan orang untuk penggunaan obat-obatan maupun minuman keras, karena biasanya pertama hanya mencoba-coba tapi akhirnya bisa menjadi pecandu kelas berat.


Dampak Negatif dan Positive Dunia malam
  • Dampak Negatif dari pergaulan dunia malam
1.   Membuat seseorang masuk kedalam gaya Hedonisme
2.   Menjerumuskan seseorang untuk berbuat dosa
3.   Dugem hanya menghambur-hamburkan uang orang tua kita 
4.   Dugem bisa mencoreng nama baik keluarga
5.   Dugem merusak masa depan Anak Muda
6.   Dugem  membuat  penyimpangan norma-norma masyarakat

  • Dampak Positif dari pergaulan dunia malam
1.   Referensi pengamatan social
2.   Menambah teman dan jaringan
3.   Sebagai sumber penghasilan
4.   Menghilangkan stress




Upaya Mengatasi Pengaruh Negative  Dunia Malam

Meskipun dunia malam tidak seutuhnya hanya berdampak positif tapi dalam kenyataannya banyak sekali penikmatnya yang terjerumus ke hal negative. Untuk itu diperlukan upaya dan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Tidak hanya anak muda itu sendiri, Peran orang tua dan masyarakat juga ikut andil dalam masalah ini. Maka hal ini dapat dilakukan dengan :

1.   Peran orang tua
Pertama, harus ada kemauan dari orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif dan nyaman. Kondisi yang tidak harmonis di keluarga akan menyebabkan anak mencari tempat hiburan malam untuk menghilangkan kegalauan hatinya. Orangtua sebaiknya memiliki kesantunan perkataan dan perbuatan. Santun dalam perkataan adalah senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik saja, lembut, merendahkan suaranya. Sedangkan santun dalam perbuatan seperti suka menolong orang lain dan memberikan contoh yang baik. Kedua, perhatian serta tanggung jawab sebagai orangtua mutlak diperlukan. Orangtua harus tau apa saja yang dilakukan anaknya di luar dan bagaimana cara mengatasi persoalan anaknya yang notabene sudah bukan anak-anak lagi.

2.   Peran masyarakat
Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi perkembangan social remaja. Untuk itu lingkungan masyarakat yang kondusif sangat dibutuhkan untuk mengendalikan maraknya kriminalitas dan hal-hal menyimpang yang dilakukan remaja. Keberadaan karang taruna di rasa tepat untuk mengkoordinir remaja dalam berorganisasi dan melakukan hal yang positif.

3.   Peran pemerintah
Pemerintah merupakan tonggak penerapan kebijakan. Kenapa para remaja dengan mudahnya keluar masuk diskotik, club, tempat karaoke, dan sejenisnya, sepertinya perlu dipikirkan ulang. Pembatasan umur untuk masuk tempat hiburan dan kurang ketatnya peraturan di tempat hiburan tersebut membuat remaja gampang berlalu lalang. Razia aparat kepolisian pun serasa tidak pernah membuat mereka kapok. Ada baiknya pemerintah mengkaji ulang akan masalah ini, agar anak muda generasi bangsa bisa menjadi penerus bangsa yang berkompeten.

4.   Peran anak muda itu sendiri
Anak muda adalah kunci utama dari semua dampak yang ada. Semua berasal dari diri sendiri. Apabila mereka mampu mengendalikan diri untuk tidak terjerumus ke hal negative mereka tak akan kehilangan masa depan cerahnya

CAT VS DOG

Apple Credit Card